PUASA
SEBAGAI TERAPI TERHADAP STROKE
MATA
KULIAH AGAMA DAN PSIKROTRAPI
Oleh:
Apipudin
10.2.00.1.05.08.0061
SEKOLAH
PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
KATA
PENGANTAR
Al-Hamdulillah
berkat rahmat Allah swt, makalah ini dapat diselesaikan dalam waktu yang
relatif singkat. Hal ini tentunya sangat menyenangkan dan memuaskan penulis,
karena di dalam keragu-ragu ternyata makalah ini dapat selesai. Pada awalnya
penulis, merasa ragu apakah dapat menyelesaikan atau tidak tulisan ini, karena
dalam makalah ini penulis harus dapat menggabungkan dua keilmuan yang berbeda,
yaitu antara agama dan psikologi. Untuk keilmuan agama penulis tidak keberatan
karena dari mulai SD-S-1, sudah belajar agama. Namun dalam ilmi pskologi sangat
minim refrensi, tetapi karena penulis mengambil mata kuliah agama dan
psikotrapi, sebagai konsekwensinya diakhir perkuliahan diberikan tugas oleh
dosen menggabungkan antara agama dan kejiwaan. Dengan kerja keras, dan refrensi
yang serba terbatas pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
`ketertarikan penulis dalam
mengambil mata kuliah ini, pada awalnya hanya menyesuaikan dengan waktu kosong
penulis. Namun setelah diikuti secara terus-menerus, ternyata mata kuliah ini
sangat mengasikan. Karena selama belajar banyak hal yang didapat. Yang lebih
penting lagi sejak mengikuti mata kuliah ini, keyakinan penulis terhadap agama
semakin kuat, dan sadar bahwa agama bukan hanya sebuah kewajiban melainkan
kebutuhan manusia.
Pada mata kuliah ini penulis seakan
diajak pada suatu pernyataan, bahwa jika mau bahagia di dunia, berupa kesehatan
jasmani dan rohani, dan keselamatan di akhirat, jalankanlah perintah agama.
Harapan penulis semoga mata kuliah
ini selalu tetap ada, karena mata kuliah ini dapat mencerdaskan spiritual,
emosional, dan intelektual. Penulis yakin orang yang mengambil mata kuliah ini
akan semakin dekat terhadap agama.
Terakhir penulis banyak mengucapkan
terima kasih kepada para Dosen yang telah bersedia menyampaikan (Trasfer)
ilumunya, semoga kami dapat mengamalkannya.
Penulis
PUASA
SEBAGAI TERAPI STROKE
1. PENDAHULUAN
Banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh manusia di dalam
menghadapi permasalahan milenium ke tiga. Bila pada dua dekade yang lalu kita
berada dalam kondisi yang lebih pasti, segala sesuatu bisa diprediksi secara
linear; kini kita dihadapkan pada ketidak pastian. Sangat sulit untuk
memprediksi apa yang bakal terjadi di masa depan. Sesuatu yang merupakan kepastian hanyalah
ketidakpastian itu sendiri. Situasi yang kita hadapi sekarang ini berbeda
dengan situasi masa lalu. Bila diibaratkan dengan sebuah bahtera, masa tiga
dekade yang lalu kita berlayar di sebuah sungai yang tenang yang segala
lika-liku perjalanan sepanjang sungai dapat diprediksi. Secara pasti kita bisa memperhitungkan
kapan sebuah tujuan akan dicapai. Kini kita telah memasuki situasi berlayar di
arung jeram yang kita tidak pernah bisa memprediksi apa yang bakal terjadi di depan[1].
Kehadiran
teknologi yang semakin canggih telah merubah gaya hidup manusia dan tuntutan
pada kompetensi. Akibatnya kecemasan selalu menghantui hidup manusia. manusia
yang hidup pada era teknologi selalu ketakutan, takut karirnya mati, takut
kalah dalam persaingan hidup. Serba ketakutan menyebabkan manusia bekerja
ekstra, tidak ada batasan waktu dan tempat. Di aman dan kapanpun manusia dapat
bekerja, sehingga disadari atau tidak melahirkan pola hidup yang tidak
beraturan.
Kemajuan
zaman dan teknologi membawa manusia kearah hidup yang serba isntan, cepat dan
praktis. Manusia dimanjakan oleh teknologi, apapun mudah didapat oleh manusia
di era kemajuan ini, baik informasi, maupun yang lainnya. Jarak dan waktu sudah
tidak ada persoalan, sebab diera kemajuan dunia tidak ada batas, antara satu
orang dengan yang lainnya, antara desa dan kota, bahkan antara negara dengan
negara. Tempat kerja, pasar, dan komunitas sudah mengarah kedunia maya. Orang
bisa membeli sesuatu, hanya di kamar, tidak pernah bertemu dengan penjual.
Kemajuan zaman
yang ditandai dengan perkembangan ilmu dan tehnologi, menjadikan manusia
bekerja tidak ada batas yang jelas, baik tempat maupun waktu. Komunikasi yang tidak dapat dibatasi oleh
dingding yang kokoh, kapan dan di manapun manusia dapat berkomunikasi. Dizaman
dahulu manusia hanya dapat beraktivitas disiang hari, bukan hanya bekerja,
perangpun hanya dilakukan pada siang hari. Ketika matahari sudah terbenam
pertanda berakhir dari tugasnya, berakhir juga aktivitas manusia. Seiring
dengan perkembangan zaman, bergeser pula segala aktivitas manusia, segalanya
dapat disulap laksana pemain sircus yang lagi berlaga di atas pentas menghibur
penonton, demi upah yang relatif kecil. Siang bisa menjadi malam, malampun bisa
dijadikan siang. Kondisi seperti ini tidak mengidahkan hukum yang telah Allah
swt gariskan[2].
Pelanggaran ini bukan tidak mengandung resiko, justru ancaman besar bagi
manusia.
Satu sisi
kemajuan teknologi memper mudah manusia, tetapi di sisi lain membawa dampak
yang negatif bagi kehidupan manusia. sekurang-kurangnya manusia di zaman
kemajuan kurang istirahat, dan hidup tidak teratur. Hal ini yang menyebabkan
ketidak adilan terhadap tubuhnya sendiri. Tidak berlebihan jika manusia di
zaman kemajuan, gampang marah, mudah putus asa, dan mudah kena penyakit. Tidak
mengejutkan jika hari-demi-hari bermunculan berbagai jenis penyakit. Baik
penyakit ringan sampai penyakit yang menyebabkan kematian.
Dampak dari
hidup tidak teratur, pola makan yang tidak teratur, stress, banyak masalah yang
sulit diselesaikan, kegelisahan, kecemasan, semuanya akan berakibat pada
penyakit monster yang sangat menakutkan yaitu stroke. Jika telah kena stroke
pengobatan memerlukan waktu yang lama, dan biaya yang tidak terhingga, karena
itu sebaiknya melakukan pencegahan. Nah, pada tulisan ini akan penulis
sampaikan pencegahan stroke yang bebas biaya. Bahkan tidak hanya bebas biaya
melaikan mendapatkan pahala akhirat.
Sebetulnya
banyak cara yang telah di tempuh untuk mengusir stroke, dari mulai refleksi,
terapi air dan lain sebagainya. Namun belum ada satu orang pun yang menulis
terapi stroke lewat puasa. Karena itu penulis merasa tergugah untuk menulis
sebuah karya ilmiah yang berjudul, “Puasa sebagai terapi stroke”
yang akan diangkat pada tulisan ini adalah dari sisi pencegahan terhadap
stroke.
Sepertinya,
judul yang penulis angkat sangat penting dan relevan dengan kondisi sekarang,
karena penyakit ini sudah menyebar kemana-mana, bahkan tidak mengenal usia.
Tulisan ini juga diharapkan menjadi jawaban pada persoalan yang sedang
berlangsung, terutama stroke.
2. URGENSI
Ada beberapa
alasan penulis dalam karya ilmiah ini mengambil juduk puasa terapi terhadap
pencegahan stroke. Di antaranya:
1.
Untuk
memberikan solusi bagi orang yang sedang stroke
2.
Sebagai
pencegahan pada orang yang tidak kena stroke
3.
Stroke suatu
penyakit yang sangat menakutkan, yang jika sudah kena jarang sekali dapat
disembuhkan.
4.
Sebagai satu
jalan untuk menghindari stroke
5.
Puasa disamping
kewajiban umat islam, juga banyak manfaat bagi kesehtan tubuh manusia
6.
Trapi dengan
puasa dapat paha ganda yaitu ukhrawi dan duniawi
7.
Puasa cara
trapi yang tidak memerlukan biaya
8.
Puasa dilihat
dari sisi manapun banyak manfaatnya terutama stroke
3. STROKE
Stroke merupakan
rangking kedua penyebab kematian di Amerika dan eropa. Bahkan stroke akan
menjadi penyebab pertama kematian di seluruh dunia[3]. Dahulu penyakit ini hanya
dikenal di kota, dan hanya orang tua yang kena. Namun sekarang sudah menyebar
ke setiap peloksok, dan tidak pandang bulu. Bukan hanya orang tua dan orang
desa siapapun siap untuk berkenalan dengan setroke.
Penyakit
moderen ini menjadi momok yang sangat mengerikan, karena jika sudah berkenalan
akan melekat dalam kehidupan seseorang dan sulit untuk dipisahkan. Jarang
sekali penyakit ini dibasmi jika sudah masuk ketubuh seseorang, bahkan bisa
berakhir dengan kematian. Satu pertanyaan, “apa tidak ada usaha manusia untuk
melakukan pencegahan, atau mungkin pencegahan memerlukan biaya yang mahal?”
Sanggupkah kita
terhindar dari stroke? Sebaiknya pencegahan dini lebih baik, daripada
mengobati. Pada makalah ini penulis akan menawarkan cara pencegahan stroke
dengan bianya murah, bahkan tidak perlu biaya sedikitpun, dan setiap orang
dapat melaksankannya. Namun sebelum bicara lebih jauh terlebih dahulu kita
harus memahami, apa itu stroke, penyebab stroke, dan bahanya stroke. Dengan
bahasan yang sistimatis memudahkan pembaca untuk memahaminya.
2.1. Definisi Stroke
Sudah akrab stroke di masyarakat, hampir semua orang sudah mendengar kata stroke, laksana orang tua mengenal
ankanya. Namun secara definisi secara harfiah (etimologi) maupun istilah
(terminologi) belum banyak yang tahu. Karena itu penulis merasa terketuk untuk
memberikan pemahaman secara detail tentang stroke. Stroke dapat diketahui
secara utuh jika diketahui secara harfiah dan istilah. Di bawah ini akan
penulis jelaskan definisi stroke baik secara harfiah maupun istilah.
Banyak para ahli mendefinisikan stroke, tetapi semuanya
mengarah pada esensi yang sama. Secara harfiah stroke artinya pukulan, tembakan[4].
Adapun dalam artian istilah stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang
cepat akibat gangguan fungsi otak fokal atau global, dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian[5].
Stroke termasuk penyakit yang sangat mematikan, dan siap
menyerang siapanpun, tua muda, orang kota atau desa. Jika manusiakena stroke,
biasanya daerah yang kena tidak dapat digerakan. Bahkan bisa seluruh tubuh
kaku, tidak bisa berdiri, apalagi berjalan. Sehingga penderta stroke hanya
dapat duduk di kursi roda atau berbaring di kamar tidur. Selain tidak dapat bergerak
juga penderita tidak dapat berbicara dengan jelas, karena penyakit ini
menyerang sarap di otak.
2.2. Penyebab Stroke[6]
Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang
ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi
karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah
dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya
pembuluh darah. Perhatikan gambar di bawah ini[7].
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke
hemorragik. Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang
menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke
adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
- Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
- Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
- Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
- Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
- Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
Tanda dan Gejala-gejala Stroke
Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi
berikut:
- Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
- Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
- Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan
sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan
serangan kecil atau serangan awal stroke.
Faktor Penyebab Stroke
Jika dikelompokan faktor penyebab stroke terbagi pada dua bagian:
pertama Faktor resiko medis, antara lain
Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis
(pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam
keluarga, Migrain.
Yang kedua faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif),
Makanan tidak sehat (junk food, fast food), Alkohol, Kurang
olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas. 80% pemicu stroke
adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut statistik. 93% pengidap
penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi.
Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman
(marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi
makanan yang berlemak.
2.3.
Derita Pasca Stroke
Sudah Jatuh tertimpa Tangga Pula, peribahasa itulah yang tepat bagi
penderita Stroke. Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan
diserap kembali secara bertahap. Proses alami ini selesai dlm waktu 3 bulan.
Pada saat itu, 1/3 orang yang selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami
komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau cacat
Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah
tersebut:
- 1/3 --> bisa pulih kembali,
- 1/3 --> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,
- 1/3 sisanya --> mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.
Hanya 10-15 %
penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya
mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat
kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang stroke.
Akibat Stroke lainnya[8]:
- 80% penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai.
- 80-90% bermasalah dalam berpikir dan mengingat.
- 70% menderita depresi.
- 30 % mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri.
Stroke tak lagi hanya menyerang kelompok lansia, namum kini cenderung
menyerang generasi muda yang masih produktif. Stroke juga tak lagi menjadi
milik warga kota yang berkecukupan , namun juga dialami oleh warga pedesaan
yang hidup dengan serba keterbatasan.
Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta
dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Selain karena
besarnya biaya pengobatan paska stroke , juga yang menderita stroke adalah
tulang punggung keluarga yang biasanya kurang melakukan gaya hidup sehat,
akibat kesibukan yang padat.
4. PUASA
Puasa
yang dalam bahasa arabnya, s}aum(صوم)
atau s}iyam (صيام)yang artinya al-Imsak
( الامسك), yang jika diterjemahkan kedalam bahsa Indonesia mengandung
arti menahan[9].
Dalam terminoligi shariat adalah menahan diri dari sesuatu yang dapat
membatalkan puasa, dari mulai terbit fajar s}adiq sampai matahari terbenam
(maghrib)[10],
serta diiringi niat pada malam hari. Sebab sekalipun menhan diri dari fajar
sampai maghrib, tampa diiringi niat puasa dimalam hari tentu tidak dianggap
puasa. Dalam pelaksanaan niat ulama berbeda pendapat, ada yang mengaruskan
malam hari, dan dilakukan setiap malam, ada yang membolehkan niat puasa dimalam
hari tetapi cukup dalam sebulan sekali pada awal bulan, dan ada ulama yang
membolehkan niat puasa disiang hari[11].
Al-Imam
as-S}afi’iy, mewajibkan niat puasa ramadhan pada setiap malam ramadhan, namun
men-sunahkan niat pada awal ramadhan untuk niat satu bulan selama ramadhan,
tujuannya jika pada satu malam lupa niat puasa tertutup oleh niat yang sebulan
penuh. Berbeda dengan al-Imam Malik yang membolehkan niat puasa ramadhan cukup
sekali dalam sebulan yaitu diawal ramadhan. Pendapat ketiga yaitu al-Imam
Ahmad, atau Abu Hanifah membolehkan niat puasa ramadhan pada siang hari. Terlepas
dari tehnis niat, yang jelas para imam
mewajibkan adanya niat. Karena niat merupakan pembeda puasa dengan riyadhah,
tahan lapar.
3.1.
Sharat dan rukun puasa[12]
Puasa sebagaimana ibadah yang lainnya,
yaitu mempuyai aturan yang terdiri dari sharat dan rukun. Jika memenuhu kedua
hal ini maka puasanya dianggap s}ah, dan jika tidak maka puasanya hanya sia-sia
belaka. Di antara sharat puasa sebagai berikut:
a.
Islam
b.
Berakal
c.
Dalam keadaan
suci (dari haid, dan nifas), khusus bagi perempuan
d.
Dilaksanakan di
bulan ramadhan
Setelah
cukup sharat, maka harus memenuhi rukun puasa yang telah ditentukan oleh
shariat, di antarnya;
a.
Niat pada malam
hari,
b.
Meninggalkan
sesuatu yang dapat membatalkan puasa
c.
Orang yang
puasa
4.2.Yang
membatalkan puasa
Jika
dikelompokan yang merusak puasa terbagi dua. Pertama yang membatalkan pausa,
yang kedua yang membatalkan pahala puasa. Golongan shafi’iyah menjelaskan,
bahwa yang dapat membatalkan puasa jumlahnya ada sepuluh[13], yaitu;
1.
Memasukan
sesuatu benda dunia dengan sengaja pada suatu lubang yang ada di tubuh dengan
sengaja.
2.
Mengeluarkan air mani dengan sengaja.
3.
Bersetubuh sekalipun tidak mengeluarkan air mani.
4.
Muntah secara sengaja.
5.
Haid. (khusus kaum wanita)/Nifas (khusus perempuan).
6.
Melahirkan yang diiringi darah nifas.
7.
Melahirkan.
8.
Murtad (keluar dari Islam).
9.
Gila sekalipun seketika.
10.
Ayan dari pagi sampai maghrib.
Sepuluh
yang dapat membatalkan puasa di atas harus dijaga, jika puasanya diharapkan
s}ah. Apa yang sepuluh di atas kalau dikerjakaan atau ada pada seseorang yang
sedang berpuasa maka puasanya dianggap tidak s}ah. Namun tetap harus
dilaksankan di hari dan bulain lain, sebagai pengganti.
Adapun
yang membatalkan pahala puasa merupakan kajian tasawuf, sudah keluar dari
pembahasan fiqih. Karena pembahasan tasawuf lebih berientasikan pada diterima
puasa. Di bawah ini akan penulai uraikan puasa pandangan tasawuf.
4.
PUASA PANDANGAN TASAWUF
Secara teoritis yang harus
dipelajari oleh orang islam tiga, yaitu tauhid, fiqh, dan tasawuf. Mempelajari
tiga keilmuan di atas hukumnya fardu ain (wajib personal). Tauhid
menjawab pertayaan kepada siapa manusia beribadah? Fiqih menjawab bagaimana
cara beribadah? Dan menjawab bagaimana sebaiknya ibadah, atau apa penyakit
ibadah? Imam malik berpendapat[14]:
من تصوف ولم يتفقه
فقد تزندق ومن تفقه ولم يتصوف فقد تفسق
Barang siapa yang bertasawuf namun
tidak memahami fiqih, sesungguhnya ia telah menjadi zindiq. Sebaliknya barang
siapa yang berfiqih tidak memakai tasawuf sesungguhnya dia telah fasiq.
Dua
keilmuan ini, yaiu fiqih dan tasawuf saling melengkapi, namun keduanya berpijak
pada taihid. Sebeb dengan tauhid manusia tahu Tuhan, dengan
fiqih manusia tahu cara menyembah Tuhan, dan dengan tasawuf manusia tahu
berakhlak kepada Tuhan. Dalam konteks ibadah bahasan fiqih hanya sampai pada
tataran sah ibadah. Artinya seseorang dapat diketahui s}ah atau tidak
ibadahnya. Itulah fiqih yang memberikan kriteria. Karenanya ketika seseorang
bertanya bagaimana supaya ibadah kita diterima? Fiqh tidak memberikan jawaban,
karena pertanyaan itu sudh masuk pada tataran tasawuf. Tasawuf sesuai dengan
namanya yaitu bersih, suci, lebih banyak berbicara tatacara ibadah diterima.
Setiap disiplin ilmu mempunyai objek
bahasan yang berbeda sebagai batasan keilmuan, seperti yang penulis uraikan di
atas. selain objeknya yang berbeda cara pandangnya pun berbeda. Konteksnya
dengan puasa, tasawuf berbeda pandangan dengan fiqih, selain berbicara s}arat,
rukun puasa juga membahas klasifikasi puasa. Di bawah ini adalah pandangan
tasawuf terhadap puasa[15].
a.
Puasa umum
b.
Puasa khusus\
c.
Puasa khusus
al-khusus
Puasa umum
adalah puasa pada umumnya orang, yaitu hanya menahan diri dari sesuatu yang
dapat membatalkan puasa. Seperti makan, minum, dan bersetubuh. Sementara puasa
khusus, yaitu tidak hanya menahan haus dan lapar, tetapi semua panca indranya
berpuasa. Mulutnya tidak pernah menggunjing, ghibah, memfitnah, matanya
terpelihara dari sesuatu yang haram, kakinya tidak berjalan pada jalan maksiat,
dan kupingnya terhindar dari mendengarkan maksiat. Adapun pauasa khusus
al-khusus, yaitu puasa janganka angota badan hati dan fikiranpun berpuasa dari
fikiran keduniawian, dan perasaan keterpaksaan melaksankan ajaran agama.
Puasa yang
ketiga ini jika pada siang hari sudah berfikir “buka dengan apa” itu sudah
dianggap batal. Jika diperhatikan puasa yang ketiga ini mempokuskan diri pada
Allah swt, semua urusan duniawi yang dapat mengganggu psikologi manusia.
sehingga manusia menjadi tentram tidak diperbudak oleh urusan duniawi.
Hikmah berpuasa
Secara umum
hikmah puasa dapat menyehatkan. Sejalan dengan babda Rasul صومواتصحوا (berpuasa pasti sehat). Sebab denganun puasa
terjadi pembakaran secara hebat[16]. Quraish Shihab dalam
tafsir al-Misbah, dalam menafsirkan ayatكتب عليكم الصيام . menurutnya ayat tersebut bentuknya fasif atau majhul. Orang
yang beriman dianjurkan berpuasa, tetapi yang mewajibkannya tidak dijelaskan.
Menurutnya ini satu isyarat bahwa betapa pentingnya puasa. Andai saja Allah swt
tidak mewajibkan, niscaya manusia itu sendiri yang mewajibkannya[17], karena puasa merupakan
kebutuhan manusia itu sendiri. Puasa juga bukan hal baru orang-orang terdahulu
baik islam atau bukan pasti dalam ajaran agmanya ada perintah puasa[18].
Di
bawah ini beberapa hikmah puasa, yang akan dirasakan oleh orang yang
menjalankan ibadah puasa.
1.
Memberikan
kesempatan istirahat kepada alat pencernaan. Pada hari-hari ketika tidak sedang
berpuasa, alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras, oleh karena itu sudah
sepantasnya alat pencernaan diberi istirahat. Dengan puasa,oxigenisasi tak
berkutat di perut tapi kepala. Kenapa Orang kenyang ngantuk? Karena oxigenisasi
banyak di perut.
2.
Membersihkan
tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). Saat berpuasa, tubuh di detoks
(membersihkan tubuh dari racun dan kotoran). Saat puasa seluruh cadangan
makanan yang ada di tubuh dibakar. Detoksifikasi terjadi ketika makanan tak
lagi memasuki tubuh dan tubuh mengubah simpanan lemak jadi energi. Proses ini
melepaskan zat kimia dari asam lemak ke dalam sistem kemudian dikeluarkan lewat
organ pembuangan.
Dengan
puasa, berarti membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita sehingga
menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat
racun dan karsinogen dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.
5.
Menambah jumlah
sel darah putih. Sel darah putih berfungsi untuk menangkal serangan penyakit
sehingga dengan penambahan sel darah putih secara otomatis dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
6.
Menyeimbangkan
kadar asam dan basa dalam tubuh.
7.
Memperbaiki fungsi
hormon, Meremajakan sel-sel tubuh. Hati, lambung dan organ vital istirahat pada
saat puasa sehingga terjadi regenerasi dari organ dalam dan sel-sel memiliki
kesempatan memperbaiki diri (peremajaan sel).
8.
Meningkatkan
fungsi organ tubuh
9.
Menyeimbangkan
saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf simpatis membuat stres plus jantung
berdebar. Di sisi lain, hormon parasimpatis memperlambat denyut jantung hingga
lebih tenang dan dapat mengontrol emosi.Saraf parasimpatis juga dapat
mempengaruhi pengeluaran asam lambung.Niat dalam berpuasa menjadi penting,
karena dengan niat di hati akan disampaikan ke otak untuk menekan asam lambung
sehingga asam lambung tidak berlebihan dan tidak menyebabkan sakit
lambung.Tetapi dalam keadaan stress asam lambung akan meningkat dan menyebabkan
sakit maag.
10. Mengurangi
risiko stroke. Puasa dapat memperbaiki kolestrol darah yang dapat menyumbat
pembuluh darah dalam bentuk atekosklorosis (pengapuran dan pengerasan pembuluh
darah).
5.
PUASA TERAFI TERHADAP PENCEGAHAN STROKE
Setelah penulis
uraikan dari mulai pengertian stroke, penyebab stroke, dan akitab stroke. Dapat
disimpulkan bahwa inti dari penyebab stroke jika digolongkan terbagi tiga,
pertama karena psikis, yang kedua disebabkan pisik, dan yang ketiga disebabkan
prilaku. Penyebab psikis karena suasa hati yang tidak tentram, stress, dan
marah-marah. Adapun penyebab fisik yaitu tersumbatnya peredaran darah,
kolestrol, darah tinggi, diabetes. Sementara yang disebabkan prilaku, yaitu pola
makan yang tidak sehat, pola hidup yang tidak teratur.
Hikmah puasa
jika diperhatikan, secara garis bersar terbagi dua, yaitu pahala dunia dan
pahala akhirat. Pahala akhirat akan diberikan kepada setiap orang yang beriman
di akhirat nanti. Pahala dunia akan diberikan kepada siapapun yang melaksanakannya,
baik beriman atau tidak. Pahala dunia jika dikalsipikasikan menjadi tiga.
Pertama menyehatkan prilaku manusia, yaitu dapat menjadikan manusia hidup
teratur, kedua dapat menyehatkan pisik, yaitu selaktif dan disiplin dalam makan
dan minum, ketiga mengontrol psikis, yaitu dengan cara mengosongkan perut, maka
tingkat emosi dapat terkontrol.
Kesimpulnya
puasa dapat mencegah sekaligus menyembuhkan segala macam penyakit, terutama
stroke. Al-Imam al-Ghazali pernah berkata, bahwa sumber penyakit adalah perut,
jika manusia memanjakan perut dengan cara memasukan segala makanan dan minuman,
maka sudah hampir bisa dipastikan penyakit akan segera bersarang ke dalam
tubuhnya.
Jadi puasa
merupakan kebutuhan manusia agar terjadi keseimbangan dalam hidup, sehingga
teriptalah kehidupan yang sehat. Tidak berlebihan jika al-Qur’a^n mengatakan
bahwa puasa itu diwajibkan sebagaimana yang terlah diwajibkan kepada
orang-orang terdahulu, hanya tehnisnya yang berbeda.
Puasa yang
pernah dilakukan oleh orang terdahulu diantaranya; Nabi Daud sehari puasa
sehari libur, Nabi Sulaiman dalam sebulan puasa sembilan hari, yaitu diawal
bulan tiga hari, pertengahan bulan tiga hari dan dikahir bulan tiga hari, Siti
Maryam 2 hari puasa dan 1 hari libur, dan Nabi Isa seumur hidup berpuasa. Puasa
yang dilakukan oleh orang terdahulu menjadi sunah dilakukan oleh umat Nabi
Muhammad saw[19].
Seperti yang
telah penulis uraikan di atas al-Maraghi dalam tafsirnya menjelaskan, bahwa
dengan puasa sebulan penuh dibulan ramadhan, maka semua sel mati yang ada di
tubuh manusia akan bersih. Apalagi ditambah puasa-puasa sunah, bahkan islam
yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw, puasa dapat menyehatkan tubuh manusia.
baik sehat jasmani maupun rahani.
Jika
diibaratkan pada rumah, puasa laksana dinding, penghalang dari pandangan luar,
penghalang hembusan angin, dan penghalangsegalanya. Jika sebuah rumah tampa
dingding jelas belum bisa dipakai dan siapa orang dapat masuk tampa permisi.
Begitupun jika manusia tidak puasa, selain tidak terpelihara diri penyakit juga
mudah masuk.
Kesimpulan
terakhir jika manusia mau terhindar dari berbagai macam penyakit, termasuk di
dalamnya stroke, harus puasa minimal dalam setahun selama satu bulan.
DAFTAR PUSTAKA
Amarah,
Muhammad Musthafa ‘, Jawahir al-Bukhari, Dar al-Fikr,
Bantani, al, Nawawi Shaikh,
Riyad al-Badi’ah Dar al-Fikr.
Bantani, al, Nawawi Shaikh,
Kasifah As-Saja, Surabaya,h. 115
Depag,
Al-Qur’a^n Terjemah
Djamaludin Ancok, Psikologi dan Tantangan Millenium ke Tiga:
Ghazali, al, Imam, Ihya
‘Ulum al-Din, Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah
Indonesia,Juz.1,h.235
Haja^zi, Shaikh Ahmad
bin Shaikh, Majalis Tsaniayah, (Jedah: Sangkapurah)
Haitami, al, Ibnu
Hajar, Fath al-Mu’in, Dar al-fikr,
ttp://www.news-medical.net/health/What-is-a-Stroke-(Indonesian).aspx
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19551/4/Chapter%20II.pdf. http://www.totalkesehatananda.com/stroke1.html
Muhamad, Ali, Tafsir
ayat Ahkam, Dar al-Kutub al-Islamiyah,
Maraghi,al, Musthafa, Tafsir
al-Maraghi, Dar Fikr
Qasim, Ibnu, Fath
al-Qarib, dar al-Fikr,
Qasim, Ibnu, Taushaih,
Dar al-Fikr, h.110
Yunus,
Mahmud, Kamus Arab Indonesia, (Jakrta: PT Hidakarya). 1989
Shihab,
Quraish, Tafsir al-Misbah (Ciputat: Lentera Hati) 2000
Sakandariy, Ibnu, Atha
As- Inkod al-Himam Fi Sharh Hikam, Dar Kutub al-
Islamiyah,
h.5
Dampak Teknologi Internet Pada Kehidupan Manusia dan Pengelolaan
Institusi Pendidikan Psikologi/Lustrum2000
[2] Lihat
al-Qur’a^n. surat
an-Naba, ayat, 11.
[3] ttp://www.news-medical.net/health/What-is-a-Stroke-(Indonesian).aspx
[4] Lihat
kamuseletrik Bahas Inggris
[6]
Data-data di atas hasil dari wawan cara dengan seorang dokter Marini pemilik
Marini yang ada di Bogor kec. Parungpanjang, dan didukung oleh inetrnet,
[7]
Seri Gaya Hidup Sehat: Cara Bijak Hadapi Stroke,
Jantung & Pembuluh Darah, Agustus 2007, PT Gramedia. Bandingkan Sherki,Y.G.,
Rosenbaum.Z., Melamed,E., Offen,D. 2002. Antioxidant Therapy in Acute Central Nervous System
Injury: Current State. Pharmacol Rev. 54:271-
[8] Hasil
wawancara denganseorang dokter Marini di Klinik Marini Bogor, didukung oleh
internet, tentang gejala sytroke, dan klasifikasinya.
[9] Lihat
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: PT Hidayakaya Agung)1989
bandingkan dengan Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah Volume 2, suarat
al-Baqarah dalam penafsiran ayat
puasa.
[10] Lihat,
Ibnu Qasim, Fath al-Qarib, dar al-Fikr, bandingakan dengan Ibnu Hajar
al-Haitami, Fath al-Mu’in, Dar al-fikr, lihat juga Shikh Nawawi
al-Bantani, Riyad al-Badi’ah Dar al-Fikr.
[11] Lihat Qasim,
Fath al-Qarib, dar al-Fikr,
[12] Lihat
Nawawi al-Bantani, Kasifah As-Saja,
Surabaya,h. 115 dan Ibnu Qasim, Fath al-Qarib, h. 110
[13] Lihat
Ibnu Qasim, Taushaih, Dar al-Fikr, h.110
[14] Lihat
Ibnu Atha As-Sakandariy, Inkod al-Himam Fi Sharh Hikam, Dar Kutub
al-Islamiyah, h.5
[15] Lihat,
Imam al-Ghazali, Ihya ‘Ulum al-Din, Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah
Indonesia,Juz.1,h.235
[16] Lihat
Muhamad Ali As-Sabuni,
Tafsir ayat Ahkam, Dar al-Kutub al-Islamiyah, 129. Lihat Muhammad Musthafa
‘Amarah, Jawahir al-Bukhari, Dar al-Fikr, h. 125. Lihat http://yuhardin.scriptintermedia.com/view.php?id=3776&jenis=Jejak
[17] Lihat
Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Ciputat: Lentera Hati) 2000 Volume
1.h.376. Lihat Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: PT
Hidayakaya Agung) 1989
[18] Lihat
Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Ciputat: Lentera Hati) 2000 Volume
1.h.376. bandingkan dengan Shaikh Ahmad bin Shaikh Haja^zi, Majalis Tsaniayah,
(Jedah: Sangkapurah)h.89
[19] Lihat
Shaikh Ahmad bin Hajajaziy, Majalis Tsaniyah, Bungkul Indah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar